You are currently viewing Bagaimana Cara Matematika Tidak Jadi Momok Bagi Siswa, Ini Penjelasannya

Bagaimana Cara Matematika Tidak Jadi Momok Bagi Siswa, Ini Penjelasannya

INDOPOSCO.ID – Butuh penyederhanaan simbol-simbol dalam mata pelajaran (Mapel) matematika, agar lebih mudah dimengerti oleh siswa. Langkah tersebut bisa menarik minat belajar siswa.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Utama Eduversal Dwi Prayitno Wibowo saat membuka kompetisi matematika tingkat nasional eduversal mathematics competition (EMC) 2021 secara daring, Sabtu (21/8/2021).

Menurut dia, penyederhanaan simbol-simbol matematika dengan bahasa yang digunakan sehari-hari akan menjadikan matematika diminati oleh anak-anak.

Sehingga, anak-anak akan lebih mudah memahami dan mengerti saat mengikuti pembelajaran matematika.

“Dengan bahasa matematika seperti bahasa yang digunakan oleh ilmu lainnya tidak menjadikan matematika momok bagi siswa,” katanya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, pihaknya tahun ini kembali menyelenggarakan EMC 2021. Kompetensi EMC tersebut untuk menarik minat belajar siswa terhadap mapel matematika.

“Kami ingin membumikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, bahasa matematika ini sangat universal di dunia dan jadi jembatan semua ilmu pengetahuan,” terangnya.

Ia menyebut, karena pandemi Covid-19 pelaksanaan EMC 2021 secara online dilakukan sejak 2020 lalu. Dan sedikitnya empat ribu siswa dari 831 sekolah mengikuti kompetisi tersebut.

“Tahun ini penyelenggaraan masih sama dengan online dan dibuka pendaftaran hari ini sampai 29 Oktober nanti. Dan penyelenggaraan dilakukan 6 November mendatang,” ungkapnya.

“Tahun ini kelas EMC dibuka untuk kelas 5 hingga kelas 12 sekolah menengah atas (SMA),” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Manajemen Talenta Nasional, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Ade Supriyatna mengatakan, di masa pandemi pelaksanaan EMC bisa memacu anak terus belajar dan berprestasi.

“Di masa pandemi anak harus tetap berkarya dari rumah. Dan peran orangtua sangat besar sebagai pendamping, menjadi guru bahkan jadi reporter dan kameramen bagi anak-anaknya,” ujarnya.

Kehadiran EMC, menurut dia, bisa mengakomodir siswa saat pandemi Covid-19. Dengan menyeleksi peserta dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

“Ini bisa menjadikan talenta muda. Anak-anak bisa mengikuti kompetensi di tingkat nasional lainnya saat naik di sekolah jenjang di atasnya,” katanya.

“Orangtua harus mendorong anak-anak banyak mengikuti kompetensi ini, bukan soal juara, tetapi bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswa,” imbuhnya. (nas)

Sumber : indoposco.id