Visi :
Menjadi kompetisi matematika unggulan nasional yang menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mencapai prestasi gemilang dan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia.
Misi :
1. Mengadakan kompetisi yang menjunjung tinggi sportifitas, menjaring peserta berbakat dari seluruh Indonesia, dan menerapkan standar penilaian yang adil dan transparan.
2. Menjadikan kompetisi sebagai wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi matematika, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menantang.
3. Membentuk generasi muda yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif melalui pemecahan masalah matematika.
4. Membangun jaringan dengan berbagai pihak terkait, seperti sekolah, perguruan tinggi, dan industri, untuk mendukung pengembangan pendidikan matematika di Indonesia.
5. Menciptakan iklim kompetisi yang positif dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui lomba matematika yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat Se-Indonesia.
Tujuan Kegiatan :
1. Menyusun dan menerapkan aturan kompetisi yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami peserta untuk menjamin keteraturan pelaksanaan lomba.
2. Merancang soal kompetisi dengan variasi tingkat kesulitan yang mampu menantang siswa dari berbagai level kemampuan akademik.
3. Menciptakan suasana kompetisi yang memadukan tantangan intelektual dengan keseruan belajar, sehingga peserta tetap termotivasi.
4. Mengintegrasikan logika, penalaran, dan kreativitas ke dalam penyusunan soal untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan inovatif peserta.
5. Menjalin kemitraan strategis dengan sekolah, perguruan tinggi, dan organisasi pendidikan guna memperluas jaringan dan dukungan kegiatan.
6. Mengadakan kegiatan pendukung seperti seminar, workshop, atau pelatihan bagi guru dan siswa sebagai bagian dari pengembangan kompetensi.
7. Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa, guru, dan sekolah berprestasi untuk mendorong motivasi dan apresiasi terhadap pencapaian.
8. Memanfaatkan hasil kompetisi sebagai data awal untuk program pembinaan dan pengembangan talenta muda di bidang matematika.
Tema Kegiatan :
Tema ini diangkat untuk merespon fenomena brain rot yang marak di kalangan pelajar. Brain rot berarti menurunnya kognitif seseorang karena aktivitas seperti scrolling media sosial dan konsumsi konten absurd secara berlebihan. Aktivitas seperti itu menyita waktu, energi, dan perhatian siswa. Melalui ajang ini, EMC berharap untuk menyegarkan kembali otak-otak siswa yang sudah jenuh dan stagnan, agar “menyala” lagi dan percaya diri.
Tema ini juga dihadirkan untuk merespon berbagai tantangan dan dinamika yang berkembang belakangan ini, antara lain:
Saat ini pelajar terbiasa mengkonsumsi konten singkat, sehingga banyak yang memiliki rentang perhatian (attention span) terbatas. Padahal untuk memahami pelajaran di sekolah dengan baik, siswa perlu mendedikasikan waktu dan konsentrasinya. EMC dapat memancing dan melatih rentang perhatian siswa. Soal matematika biasanya cukup singkat sehingga tidak perlu effort terlalu banyak untuk mencerna maksud soal. Tapi jika dirancang dengan baik, soal yang singkat itu dapat memancing rasa ingin tahu siswa dan “memaksanya” untuk mencari klu dengan memperhatikan lebih dalam lagi semua detail soal.
Banyak pelajar yang menggemari konten komedi (absurd ataupun tidak) secara berlebihan, sehingga sulit untuk diajak serius. EMC dapat memperbaiki masalah ketidakseriusan ini. Soal matematika biasanya serius, tapi jika dirancang dengan baik dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk mengerjakan soal tersebut. Setelah terbiasa menemukan “kesenangan” dalam soal-soal EMC, diharapkan siswa juga dapat menemukan “kesenangan” pada hal-hal serius lainnya.
Penggunaan AI secara berlebihan dapat mengurangi kemandirian berpikir siswa. Hal itu sulit dicegah karena AI semakin jago dalam memberikan jawaban untuk soal-soal yang rutin diujikan di sekolah, sehingga siswa merasa enggan atau sia-sia berpikir keras. EMC memberikan tantangan baru dengan soal-soalnya yang segar, orisinal, dan tidak rutin sehingga AI pun akan kesulitan menjawabnya. Siswa yang bergelut dengan soal demikian akan mengapresiasi pentingnya berpikir sendiri dan tumbuh rasa percaya dirinya.
Dinamika global seperti konflik militer dan perang dagang semakin mendorong negara-negara di dunia untuk mandiri dan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Banyak terjadi reverse brain drain, dan negara-negara semakin memperhatikan jumlah ilmuwan dalam negerinya. Melalui matematika, EMC berharap untuk mengembangkan bibit-bibit calon ilmuwan Indonesia.
Melalui EMC, siswa diajak untuk berinovasi melalui matematika. Kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh EMC diharapkan selain melatih para siswa untuk berinovasi dalam problem solving, namun juga dalam berpikir kontekstual sehingga dapat bersaing khususnya di dunia digital yang serba disruptif ini.
Kompetisi dibagi menjadi tiga tahap, babak penyisihan, babak semi final dan babak final.
Briefing dan tanya jawab dengan peserta tentang tata cara lomba dan sebagainya. Setelah itu akan dibuka simulasi sebagai kesempatan bagi peserta untuk mencoba sistem EMC.
Babak penyisihan diadakan secara daring melalui situs EMC. Yang lolos ke babak semi final adalah ranking 50% tertinggi provinsi atau peringkat 1-50 pada setiap kabupaten/kota.
Babak semi final diadakan secara daring melalui situs EMC seperti babak penyisihan. Yang lolos ke babak final adalah ranking 50% tertinggi Nasional atau peringkat 1-30 pada setiap provinsi tempatnya mendaftar.
Babak final diadakan secara luring di lokasi-lokasi Test Center.
Selain kegiatan kompetisi, Eduversal juga akan mengadakan kegiatan-kegiatan tambahan untuk memperkaya pengalaman siswa: